Home » » Kejujuran Mengalirkan Berkat Tuhan

Kejujuran Mengalirkan Berkat Tuhan

Kejujuran mengalirkan berkat tuhan - Betapa jelas dan tidak ada keragu-raguan sama sekali apa yang Tuhan katakan perbedaan antara rumah orang fasik dan rumah orang jujur, dihadapan Tuhan, rumah orang fasik akan mengalami kemusnahan tetapi sebaliknya rumah orang jujur akan mekar atau semakin bertumbuh. perbedaan yang sangat dalam ini memisahkan kedua macam manusia, yang satu akan berjalan menuju kehancuran, sedang yang lain akan berjalan menuju kebesaran dan pertumbuhan. Bedanya bukan terletak pada kerja keras keduanya, atau level pendidikan mereka, ataupun hal-hal lain yang biasanya kita sadari, tapi bedanya ada pada sikap hati yang jujur atau tidak jujur. Itulah yang Firman Tuhan nubuatkan bagi setiap pribadi, jika kita rindu melihat rumah kita mengalami pembaharuan, belajarlah untuk jujur. Adakah saya tergolong orang jujur atau tidak jujur?

Mengapa orang jujur akan semakin mekar sedangkan orang fasik akan mengalami kehancuran? Sebab kejujuran itu satu bau harum yang menyenangkan bukan hanya TUHAN tapi juga manusia. Orang-orang yang berlaku jujur akan mengundang belas kasihan dan kepercayaan orang lain. Semua manusia suka untuk bergaul dan berbisnis dengan orang-orang jujur, sebab mereka tahu mereka tidak akan diperdayakan atau ditipu oleh orang-orang yang sudah dikenal kejujurannya. Ketika manusia ingin membeli satu barang tertentu, dan ada 2 toko yang menjual barang yang persis sama dengan harga yang mungkin juga sama, pada umumnya latar belakang kejujuran sang penjual itulah yang akan menjadi penentu kepada siapa berkat itu akan diberikan, itulah sebabnya kemah orang jujur semakin berkembang karena kejujuran mengalirkan berkat Tuhan.

Saya mendengar kesaksian tentang seorang ibu pembuat tempe, satu kali karena kelelahan, dia bangun terlambat sehingga tempe  yang harus dia buat terpaksa dibawa untuk dijual dalam keadaan setengah jadi. Sepanjang hari setiap calon pembeli yang bertanya, apakah tempe ini bagus, dia selalu menjawab, oh... tempe tempe saya ini masih setengah jadi, sehingga tidak seorangpun mau membeli tempe-tempe tersebut. Menjelang siang, ada seorang ibu yang tergopoh-gopoh masuk kepasar hendak mencari tempe, tapi secara khusus dia mencari tempe yang setengah jadi, karena hendak dikirim ke Australia untuk anaknya disana. Singkat cerita semua tempe setengah jadi itu diborong bahkan dibayar dengan harga lebih tinggi, ibu sederhana itu bisa saja berbohong, tapi jika itu yang dia lakukan, dia membunuh berkat berkatnya, dan kedepannya, dia akan kehilangan langganan. Kepada orang-orang yang berlaku jujur, berkat Tuhan selalu mengalir kesana.

Orang fasik terkadang disebut juga sebagai 'the unGodly' atau orang yang tidak ber-Tuhan. Terkadang sekalipun kita adalah orang Kristen yang bahkan sudah melayani Tuhan sekalipun, bukan jaminan bahwa kita adalah orang-orang yang ber-Tuhan. Firman TUHAN di Amsal 14 memberikan definisi perbedaan yang sangat terang dalam hal ini. Jika kita benar-benar orang percaya yang ber-Tuhan, maka kita akan berlaku jujur. Bukti yang paling nyata tentang kejujuran seorang percaya adalah ada didalam rumah tangga orang percaya tersebut. Seakan kita bisa membuat begitu banyak topeng dan kemunafikan di luar rumah, tapi didalam rumah, jika kita dikenal oleh keluarga kita sebagai seorang kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga yang jujur, maka itulah kejujuran yang sebenarnya. Demikian juga halnya, yang pertama-tama akan hancur akibat ketidak jujuran kita sendiri. Adakah keluarga kita mengenal kita sebagai seseorang yang jujur?

Mulailah belajar untuk membangun rumah tangga kita dengan kejujuran, kejujuran mengalirkan berkat agar rumah tangga kita itu mekar dan berkembang. Wilayah kekuasaan kita diperluas, dan pertumbuhan anak-anak kita menjadi sesuai dengan rencana Tuhan. Suami, istri dan anak-anak bukan hanya memerlukan nafkah, tapi mereka juga perlu figure bapak atau ibu yang berani jujur. Jika kita memang salah, aku saja kesalahan kita dan bergerak ke arah penggenapan rencana Tuhan. Kejujuran harus dimulai dari dalam rumah, sampai setiap anggota keluarga sungguh mengakui kita itu, sekalipun tidak sempurna, tapi berani untuk hidup jujur, tampil apa adanya. Sebab itulah modal untuk bertumbuh. Kejujuran mengalirkan berkat.

0 comments:

Post a Comment

Translate


Popular Posts

Powered by Blogger.