Home » , » Janganlah Engkau Bersungut-Sungut

Janganlah Engkau Bersungut-Sungut

Janganlah engkau bersungut-sungut - Persungutan atau berbantah adalah lawan kata dari mengucap syukur. Satu dosa orang Israel yang begitu menusuk hati Tuhan ketika mereka dibawa keluar oleh tangan Tuhan yang kuat adalah dosa persungutan. Alkitab menjelaskan salah satunya demikian: "Di padang gurun itu bersungut-sungut lah segenap jemaah Israel kepada Musa dan Harun; dan berkata kepada mereka semua: Ah, kalau kami mati tadinya ditanah Mesir oleh tangan Tuhan ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar kepadang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan." (Keluaran 16:3). Coba simak baik-baik perkataan mereka, secara nyata orang Israel yang sedang bersungut sungut tersebut menggangap bahwa duduk menghadap kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang "SEBELUM BERAKHIR MATI" itu lebih baik dari pada "HIDUP TAPI TANPA DAGING" Bukankah itu pikiran yang gila?

bersungut-sungut

Persungutan bukan hanya merupakan satu tindakan yang membuktikan bahwa kita bukanlah manusia yang tidak bisa bersyukur, namun juga persungutan membuat pikiran sehat kita menjadi buntu dan kacau. Iman percaya kita dibuat menjadi begitu  tumpul dan tidak berdaya, sehingga kita tidak bisa melihat kebesaran Tuhan yang sedang beracara didalam hidup kita. Persungutan sesungguhnya sama saja dengan kita mengatakan bahwa "Tuhan telah salah bertindak", dan  kita tidak setuju dengan apa yang Tuhan lakukan, sehingga akibatnya kita bersungut-sungut akan apa yang terjadi di sekitar kita, akan kedaulatan Tuhan. Iman percaya orang yang bersungut sungut menjadi mati dan tidak difungsikan, dan oleh karenanya kita tidak bisa lagi mempercayai perkerjaan tangan Tuhan.

Firman Tuhan menegaskan arti "percaya" yang membuat orang diselamatkan. Apakah dengan sekedar mengatakan bahwa Kristus itu Tuhan, perkataan tersebut membuktikan bahwa kita sungguh-sungguh orang percaya yang akan diselamatkan? Alkitab menerangkan seperti berikut: "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan PERCAYA DIDALAM HATIMU, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." (Roma 10:9) Kenapa tidak cukup diucapkan oleh bibir kita? Sebab jika sungguh-sungguh hati kita percaya, maka ucapan bibir bukan sekedar berkata "aku percaya", tapi  TIDAK menyatakan "aku tidak percaya". artinya tidak ada perbantahan, persungutan terhadap apa yang Tuhan kerjakan di dalam kehidupan kita. Apakah kita bisa berkata dengan jujur, "semua yang Tuhan buat itu baik bagiku?"

Janganlah engkau bersungut-sungut
Jika kita sadar bahwa persungutan dan perbantahan tidak sekedar sisa-sia belaka, namun sesungguhnya penolakan akan kedaulatan Tuhan, tindakan yang menantang Tuhan, masihkah kita mau terus hidup didalam pemberontakan akan Tuhan? Kenapa hati Tuhan begitu terluka akan persungutan dan perbantahan orang Israel , sampai sampai mereka dihabisi di padang gurun? Sebab mereka secara sadar telah menantang Tuhan Allah semesta langit dan bumi, yang sekalipun sudah begitu mengasihi mereka, membebaskan mereka dari perbudakan, namun hati mereka tidak benar-benar percaya. Hari ini, percayakah saudara akan Tuhan-mu? Jika engkau sungguh sungguh percaya, mungkinkah mulutmu, perbuatanmu menantang dan memberontak kepada-Nya dengan bersungut sungut dan berbantah-bantah?

0 comments:

Post a Comment

Translate


Popular Posts

Powered by Blogger.