Home » , » Ingat! Janganlah Engkau Tamak Hati

Ingat! Janganlah Engkau Tamak Hati

Ingat! Janganlah engkau tamak hati - Ada seorang pengangguran berkata: seandainya aku punya uang akan kuberikan kepada Tuhan. Seorang pengusaha yang kaya raya berkata: seandainya aku punya waktu, aku akan melayani Tuhan. Seorang pemuda berkata, seandainya aku punya talenta, akan ku gunakan untuk kemuliaan Tuhan. Kerinduan mereka semua terjawab. Si pengangguran mendapatkan pekerjaan dan tentunya berkat, si pengusaha mendapatkan asisten yang terampil sehingga ada waktu, si pemuda berhasil menemukan talentanya yang luar biasa. Namun sama seperti para politisi, janji sebelum menang sering tidak ada hubungannya dengan kenyataan. Mereka semua tetap saja melupakan Tuhan. Kenapa bisa demikian? Sebab semua mereka menganggap bahwa semua yang ada adalah milik mereka, bukan Tuhan.

Para pekerja kebun anggur yang dikisahkan di matius 21 diatas juga memiliki pandangan yang keliru. Mereka beranggapan bahwa kebun itu adalah milik mereka, atau setidaknya mereka mengharapkan kebun itu jadi milik mereka. Inilah penyebab kenapa kita tidak bisa berguna bagi kerajaan Allah. Ketika kita merasa atau berharap untuk memiliki semua yang ada pada kita, saat itulah penyertaan Tuhan atas kita dan atas apa yang ada pada kita telah undur. Rindukah kita untuk melihat penyertaan Tuhan atas hidup kita? tapi siapa ''pemilik'' hidup kita yang sesungguhnya? Untuk tujuan siapa hidup kita mengalir? Apa betul untuk Tuhan, atau diri kita sendiri dengan mengatas namakan Tuhan? Berlakulah jujur terhadap kebenaran ini, sebab satu saat akan tersingkap semua.

Satu atau dua kali, mungkin kita bisa saja menipu orang disekitar kita dengan mengatakan bahwa ''Tuhan-lah pemilik hidup kita'' Kedengarannya begitu manis dan begitu rohani. Tapi hati nurani kita dan Tuhan sendiri tidak bisa dibohongi. Tindak-tandukmu sesungguhnya juga tidak bisa mengingkari kebenaran ini. Ketika manusia berpikir dan berusaha untuk memilik semua yang ada padanya sebagai seorang pemilik, bukan pengelola(steward), ujung-ujungnya , mereka akan berusaha ''membunuh Sang Ahli waris yang sesungguhnya''! Coba lihat ayat ini: ''...Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.''(matius 21;38) Inilah akibat terburuk yang bisa terjadi atas orang orang yang merasa semua yang ada adalah miliknya sendiri. Apa yang seharusnya kita lakukan.


Ingat! Janganlah Engkau Tamak Hati
Ketamakan atas uang bisa sedemikian merusak hati dan langkah manusia. Jangan pernah menganggap remeh betapa besarnya pengaruh uang jika tidak dikelola dengan benar. Oleh akibat ''pengaruh jahat'' dari uang. ada sati kebohongan yang tersiar luas sampai ribuan tahun lamanya. Coba perhatikan satu kebenaran ini: ''mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. dan cerita ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.''(Matius 28:15). kebohongan tentang kebangkitan Kristus pun dibungkus rapat-rapat sampai hari ini oleh banyak orang Yahudi hanya karena pengaruh dari sogokan oleh uang. Tanpa disadari, pengaruh akan kebohongan yang diakibatkan oleh cinta akan uang bisa bertahan sedemikian lama, berhati-hatilah.

0 comments:

Post a Comment

Translate


Popular Posts

Powered by Blogger.