Ikat Pinggang Kebenaran - Rumah tangga yang indah bukan sekedar lahir dengan sendirinya, namun rumah tangga yang manis itu lahir karena ada tangan yang mengerjakannya, ada tangan yang mengusahakannya, sama seperti layaknya kebun anggur, hanya akan menjadi baik dan menghasilkan jika dikerjakan oleh tangan -tangan yang rajin. Hasil dari pekerjaan tangan istri yang bijak dan bertanggung jawab, itulah yang membuat rumah tangga orang benar itu manis seperti anggur, dan indah seperti kebun anggur. Keharmonisan itu seperti kebun anggur yang harus ditanami dan dikerjakan oleh tangan kita sendiri, tidak akan langsung membuahkan hasil, tapi pada waktunya nanti, pasti akan membuahkan hasil. Ada waktu dan proses yang harus dilalui, namun keuletan Dan kerajinan akan membuahkan rumah tangga yang manis dan indah.
Semua yang baik pasti berharga dan perlu dicapai dengan usaha keras, bahkan sering kali usaha itu melelahkan dan menguras tenaga dan perasaan. Ketika istri yang bijak sedang mengusahakan keharmonisan keluarganya, dia bisa menjadi lelah dan tidak sedikit yang menjadi tawar hati. Namun ketika keletihan itu datang, ketika tangannya menjadi letih, inilah yang dilakukan oleh istri yang bijaksana: "Ia mengikat pinggangnya dengan kekuataan, ia menguatkan lengannya." Dia bukannya mengeluh kekanan kekiri, namun dia menguatkan dirinya sendiri. ketika masalah bertubi-tubi datang didalam keluarga, istri yang bijak tidak mondar mandir menyebarkan permasalahan tersebut hanya sekedar untuk melampiaskan kekecewaan dan keletihannya, namun dia memperkuat dirinya sendiri.
Istri yang bijaksana, ketika menjadi lelah, dia "mengikat pinggang
nya dengan kekuatan", Paulus menasehatkan jemaat di Efesus, bahwa salah satu perlengkapan sejata Allah yang harus kita kenakan adalah ikat pinggang kebenaran (Efesus 6:13-14). Begitulah cara istri yang bijaksana menguatkan dirinya, dia memperkuat kebenaran pada dirinya sendiri, dan mengencangkannya ketika dia menjadi lelah. Inilah pelajaran peting bagi semua kita, ketika kita lelah, patah semangat, kecewa, adakah kita memperkuat pinggang kita, artinya memastikan kebenaran semakin melekat dengan hidup kita, atau justru kita melihat kekurangan dan kesalahan sekeliling atau orang lain? Bagi istri yang bijak, dia memastikan kebenaran semakin terikat didalam hidupnya.
Ikat pinggang kebenaran.
Mengikat pinggangnya dengan kekuatan, yang berarti memperkuat hidupnya ke dalam kebenaran Firman Tuhan (Efesus 6:13-14), adalah satu langkah bijaksana bagi kita setiap kali kita melihat diri kita menjadi lelah atau ketika keadaan kita kurang baik. Saat seperti itulah yang seharusnya dilakukan oleh semua orang percaya agar mapu diubahkan oleh Roh Kudus. Ketika kita fokus kepada kebenaran Allah saat keadaan tidak baik, hal itu akan memampukan Roh Kudus untuk menunjukkan hal-hal dalam hidup kita yang perlu kia tinggalkan atau ubahkan. Barometernya adalah kebenaran Firman Allah, bukaan perasaan atau pikiran kita sendiri. Itulah sikap "teachable spirit" atau hati yang bisa diajar, dan itu juga yang membuat kita menjadi semakin serupa dengan Dia.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteWaletbet99 | MASTER AGEN JUDI TERPERCAYA | DAPATKAN BONUS DEPOSIT AWAL 30% !!
ReplyDeleteAgen Judi Online
Daftar Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Casino
Waletbet99 - Prediksi South Africa vs Sweden 18 Januari
Waletbet99 - Prediksi Antalyaspor vs Kayserispor 18 Januari
Waletbet99 - Prediksi Uganda vs Namibia 19 Januari
Waletbet99 - Prediksi Osasuna vs Gimnastic 19 Januari
Waletbet99 - Prediksi Leganes vs Real Madrid 19 Januari 2018